Pages

 

Rabu, 24 Desember 2014

MESSENGER

0 komentar
   MESSENGER (Merkurius Surface, Space Environment, Geochemistry, and Ranging) adalah pesawat luar angkasa yang mengorbit di planet Merkurius. Wahana ini diluncurkan pada tanggal 3 Agustus 2004 oleh NASA di Space Launch Complex 17B, The Cape Canaveral Air Force Station, Florida, dengan menggunakan Roket luncur Delta II 7925H-9.5.
  Sesuai dengan namanya, MESSENGER mempunyai misi untuk mengetahui kandungan kimia, magnetik field, dan unsur geologinya. Untuk detailnya MESSENGER mempunyai misi sebagai berikut :
- Di desain untuk mempelajari karakteristik dan lingkungan Merkurius dari orbitnya. Khususnya misi untuk penelitian ilmiah.
- Karakteristik bahan kimia dari permukaan Merkurius
- Mempelajari sejarah geologinya
- Menganalisis magnetosphere (medan magnet global)
- Mengenali ukuran dan posisi inti
- Mengenali volatile inventory di kutub
- Mempelajari kejadian alam eksosfer Merkurius
   MESSENGER mengorbit dengan sistem fly-by dengan perincian mengorbit satu kali di Bumi, dua kali di Venus, dan tiga kali di Planet Merkurius itu sendiri yang memungkinkan untuk mengurangi kecepatan relatif terhadap Merkurius dengan menggunakan bahan bakar minimal. MESSENGER berhasil memasuki orbit Merkurius pada 18 Maret 2011, dan diaktifkan kembali instrumen ilmiahnya pada 24 Maret 2011 dan kembali mengirim foto dari orbit Merkurius pada 29 Maret.
   Pada tanggal 2 Agustus 2005, MESSENGER berhasil mengitari Bumi (Flyby encounter with Earth) dengan pendekatan terdekat pada ketinggian 2.347 kilometer (1.458 mil statuta) melalui pusat Mongolia. Pada tanggal 12 Desember 2005, melakukan penambahan kecepatan (Deep-Space Manuver atau DSM-1) dari thruster besar untuk mencapai lintasan Venus flyby.
   Selama Earth flyby (mengitari Bumi), tim MESSENGER mencitrakan Bumi dan Bulan menggunakan MDI dan memeriksa status beberapa instrumen lain yang mengamati atmosfer dan komposisi permukaan dan menguji magnetosfer dan menentukan bahwa semua instrumen diuji bekerja seperti yang diharapkan. Periode ini kalibrasi dimaksudkan untuk memastikan interpretasi data akurat ketika pesawat ruang angkasa memasuki orbit sekitar Merkurius.
   Pada tanggal 24 Oktober 2006 jam 08:34 GMT, MESSENGER bertemu Venus pada ketinggian 2.992 kilometer (1.859 mil). Selama pertemuan itu, MESSENGER melintas di Venus dan masuk ke orbit bersama dengan suatu periode ketika Bumi berada di sisi berlawanan dari Tata Surya, dan Matahari menghambat kontak radio. Karena terjadi hal tersebut, tidak ada pengamatan ilmiah yang dilakukan selama terbang lintas tersebut dan komunikasi dengan pesawat ruang angkasa itu dibangun kembali pada akhir November dan wahana tersebut langsung melakukan manuver pada tanggal 12 Desember, untuk memperbaiki lintasan untuk meninggalkan Venus dalam terbang lintas kedua. 
   Pada tanggal 5 Juni 2007, pukul 23:08 GMT, MESSENGER melakukan terbang lintas kedua di orbit Venus pada ketinggian 338 km (210 mil). Selama penjelajahan itu, semua instrumen digunakan untuk mengamati Venus dan mempersiapkan diri untuk masuk orbit Merkurius. Pada saat penjelajahan di Venus, MESSENGER juga mencoba mengaktifkan dan menguji instrumen pengukuran dan pengamatan ilmiah.
   MESSENGER akhirnya flyby ke orbit Merkurius pada tanggal 14 Januari 2008 (pendekatan terdekat 200 km di atas permukaan Merkurius pada 19:04:39 GMT), diikuti dengan terbang lintas kedua pada tanggal 6 Oktober 2008. MESSENGER melakukan flyby pada 29 September 2009, yang selanjutnya memperlambat pesawat ruang angkasa. Saat pendekatan terdekat dengan flyby kemudian pesawat ruang angkasa memasuki safe mode. Meskipun hal ini tidak berpengaruh pada lintasan yang diperlukan untuk nanti orbit penyisipan, Hal ini juga tidak mengakibatkan hilangnya data pengamatan dan gambar. Pesawat itu telah sepenuhnya kembali ke kondisi semula sekitar tujuh jam kemudian. Manuver ruang angkasa terakhir, DSM-5 dieksekusi pada tanggal 24 November 2009 jam 22:45 GMT untuk memberikan perubahan kecepatan yang diperlukan untuk mencapai orbit Merkurius untuk keluar pada 18 Maret 2011.

Ananlisis Kualitatif Misi Antar Planet (Interplaetary Space Mission)
1. Jika peluncuran misi ditunda 1 bulan dari tanggal yang direncanakan maka akan mengakibatkan kehilangan orbit yang ingin dicapai sehingga diperlukan penghitungan ulang dan menunggu waktu yang tepat kembali untuk mendapatkan rute yang efisien. Selain itu, juga memerlukan perawatan lebih lama dan perlu memperkirakan kapan cuaca yang mendukung untuk melakukan peluncuran.
2. Jika massa spacecraft diubah menjadi 1,5 x massa spacecraft yang direncanakan, maka dibutuhkan thrust dan bahan bakar lebih, sehingga mengurangi efisiensi peluncuran misi.
3. Roket peluncur yang digunakan diganti dengan roket peluncur yang lain, maka tidak ada pengaruh dengan syarat kebutuhan thrust dan bahan bakar cukup untuk melempar wahana ke orbit yang dituju
4. Jika tempat peluncuran yang digunakan diubah, maka waktu dan bahan bakar yang dibutuhkan lebih besar dan kemungkinan untuk mencapai orbit yang dituju tidak tercapai.

0 komentar:

Posting Komentar